Minggu, 17 November 2013

ARCHABACTERIA DAN EUBACTERIA

MAKALAH ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA

Archaebacteria
Salah satu ciri khas dari kelas archaebacteria adalah hidup di tempat-tempat yang tidak wajar dan ekstrim. Bakteri yang juga disebut bakteri purba (
archaeo = kuno) ini hidup ada yang hidup di tempat yang panas, asam, miskin oksigen, dan tempat ekstrim lainnya.

Ciri – ciri Archaebacteria :
  1. Uniseluler prokariotik, yaitu tidak memiliki membrane inti sel
  2. Ukuran dan bentuknya rata-rata 1-5 mikron. Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya dan elektron
  3. Bakteri paling renik: Mycoplasma (0,12 mikron) Bakteri paling besar : Thiomargarita (200 mikron)
  4. Memiliki dinding sel nonpeptidoglikan
  5. Mempunyai 1 jenis RNA polimerase
  6. Biasanya hidup pada lingkungan ekstrem, seperti daerah dengan kadar garam tinggi
  7. Reproduksi dengan cara pembelahan biner, pembentukan tunas, fragmentasi



Tipe Arkebakteri
Pada prinsipnya habitat Archaebacteria di lingkungan bersuhu tinggi, bersalinitas tinggi dan asam. Tetapi biasanya Archaebacteria dikelompokkan berdasarkan habitatnya, yaitu:



Bakteri Metanogenik
Merupakan jenis Archaebacteria yang tidak memiliki klorofil sehingga tidak bisa memasak makanan sendiri. Satu lagi yang unik dari anggota. Archaebacteria ini adalah proses metabolismenya. Makhluk hidup ini menggunakan unsur kimia H2 dan senyawa CO2 untuk membentuk metana atau CH4. Bakteri ini juga akan mati jika disekitarnya terdapat banyak oksigen. Habitat yang cocok untuknya ialah tempat yang sedikit oksigen seperti di rawa-rawa, payau metana, perut sapai dan di tempat sampah.

Bakteri Halofilik
Seperti namanya halofilik, ia suka hidup di tempat yang asin. Seperti di laut mati dan danau air asin Dalam bahasa yunani, halo berarti asin dan philos yang berarti suka. Habitat bakteri ini adalah tempat dengan salinitas atau kadar garam yang tinggi seperti di salah satu danau terkenal di Amerika, Great Salt Lake. Biasanya air yang asin dapat membunuh bakteri bakteri namun bakteri ini malah dapat menghasilkan energi. Contohnya adalah Halobacterium halobium
Bakteri Termofilik
Jika melihat namanya, Ia hidup ditempat-tempat dengan suhu yang ekstrim untuk ukuran makhluk hidup. Lingkungan paling ideal bagi archaebacteria ini pada suhu 60o C sampai 80o C. Sulfolobus adalah salah satu contoh dari bakteri termofilik. ia hidup pada kolam geiser yang mengandung sulfur pada kawah-kawah gunung. Dengan mengoksidasi sulfur, ia akan mendapatkan energi untuk aktivitasnya. Aktivitas dari bakteri termofilik bisa menyebabkan warna hijau pada kolam geiser.

Bentuk Archaebacteria
Archaebacteria berukuran dari 0,1 um sampai 15 um, dan ada beberapa Archaebacteria yang berbentuk filamen mencapai panjang 200 m. Bentuk Archaebacteria bervariasi, seperti berbentuk bola, batang, spiral, cuping, dan empat persegi panjang. Bentuk-bentuk yang berbeda ini menunjukkan perbedaan tipe metabolismenya.

Eubacteria
Merupakan
Bakteri sejati atau Bakteri Sesungguhnya.
Ciri – ciri Eubacteria :
  1. Uniseluler prokariotik
  2. Memiliki dinding sel yang tersusun atas peptidoglikan (gula dan protein)
  3. Ukuran tubuhnya sekitar 1 – 5 mikron
  4. Apabila berada di lingkungan yang kurang menguntungkan akan membentuk endospora
  5. Ada yang memiliki flagel dan ada juga yang tidak memiliki flagel
  6. Hidup kosmopolitan, artinya dapat hidup di segala tempat, misalnya di darat, udara, air, bahkan tubuh manusia
  7. Berkembang biak dengan cara membelah diri, konjugasi (perkawinan dua individu yang belum diketahui jenis kelaminnya), transformasi (pemindahan materi genetik) dan transduksi (pemindahan sebagian materi genetik melalui perantara virus).
  8. Dapat mensekresikan lendir ke permukaan dinding sel membentuk Kapsul.
  9. Ada yang memiliki klorofil, ada pula yang tidak berklorofil
Fungsi kapsul adalah untuk perlindungan dari kekeringan.
Kapsul tersusun dari glikoprotein (protein dan glikogen)


Jenis Eubacteria sangatlah banyak dan untuk penyederhanaan obyek studi dapat dikelompokkan
Berdasarkan Bentuk Tubuhnya
1. Kokus (bulat)
  • Streptokokus, misalnya Streptococcus pyrogenes, Streptococcus thermophillus, Streptococcus lactis.
  • Stafilokokus, misalnya Staphylococcus aureus.
  • Diplokokus, misalnya Diplococcus pnemoniae
  • Monokokus, misalnya Monococcus gonorhoe
  • Sarcina (kubus)
2. Basil (batang)
  • Diplobasilus, misalnya Salmonella thypi, Lactobacillus.
  • Streptobasil, misalnya Azotobacter, Bacillus anthracis.
  • Monobasil, misalnya Eschericia coli.
3. Spiral atau Pita
  • Vibrio (koma) misalnya Vibrio cholerae.
  • Spirillum (spiral), misalnya Thiospirillopsis floridana
  • Spirocheta, misalnya Triponema palidum
Berdasarkan Kedudukan Flagela pada Selnya
  • Monotrik, berflagel satu pada salah satu ujung.
  • Amfitrik, flagel masing-masing satu pada kedua ujung.
  • Lofotrik, berflagel banyak di satu ujung.
  • Peritrik, berflagel banyak pada semua sisi tubuh.

Cara Perkembangbiakan Eubacteria
Eubacteria berkembang biak dengan melakukan pembelahan tipe biner. Biner artinya satu sel dalam satu kali pembelahan hanya dapat menghasilkan 2 sel baru. Misal ada 4 sel maka setelah pembelahan binner akan dihasilkan 8 sel bakteri. Pembelahan biner berbeda dengan proses mitosi pada sel yang punya membran inti (eukariotik). Dalam pembelahan binner tidak terjadi benang spinnel.
Cara Eubacteria Mendapatkan Makanan
Dalam memperoleh makanan, bakteri ini dibagi menjadi 4 kelompok yaitu
  • Eubacteria Fotoautotrofmendapatkan makanan dari proses fotosintesis. Ia memiliki klorofil. Contohnya seperti Cyanobacteria.
  • Eubacteria FotoheterotrofBakteri ini menggunakan energi cahaya untuk menghasilkan energi untuk hidupnya.Jenis bakteri ini sangat jarang ditemui. Contohnya Rhodospirillum rubrum.
  • Eubacteria KemoautotrofSumber energi bakteri ini diperoleh dari hasil dari oksidasi senyawa anorganik. Banyak bakteri dari jenis in yang berperan penting dalam siklus nitrogen. Ia juga sangat membantu dalam pembentukan asam amino dan protein. Bakteri nitrifikasi membantu tanaman menyerap nitrat untuk dijadikan nitrogen. Nitrobacter adalah contoh dari jenis bakteri ini.
  • Eubacteria kemoheterotrofCiri khas dari bakteri ini adalah ia mengkonsumsi material organik untuk menghasilkan energi. Jenis bakteri ini banyak dikenal sebagai agen pengurai dari sisa-sisa makhluk hidup. Eubacteria kemoheterotrof juga dikenal bisa menghasilkan sejenis pestisida tanah. Manusia juga banyak memanfaatkannya untuk pembuatan acar mentimu, yogurt, dan keju (lactobacillus).


Perbedaan Kedua Bakteri
Karakteristik
Archaebacteria
Eubacteria
Peptidoglikan di dinding del
Tidak ada
Ada
Lipid membran
Hidrokarbon bercabang
Hidrokarbon tidak bercabang
RNA Polimerase
Beberapa jenis
Satu jenis
Respon terhadap antibiotic Streptomisin dan kloramfenikol

Pertumbuhan tidak terhambat

Pertumbuhan terhambat

Cara Perkembangbiakan Kedua Bakteri :

1. Reproduksi Aseksual :
Bakteri melakukan pembelahan biner, yaitu pembelahan langsung tanpa melalui tahapan sepereti mitosis.
Pembelahan ini berlangsung cepat, misalnya pada bakteri E. Coli setiap 20 menit membelah menjadi 2.
2. Reproduksi Seksual :
Bakteri belum dapat dibedakan jenis kelaminnya sehingga tidak dijumpai reproduksi seksual, tetapi terjadi pemindahan materi genetik dari bakteri satu ke bakteri lain tanpa membentuk zigot. Peristiwa ini disebut Paraseksual. Paraseksual dibagi 3 macam : 1. Transformasi, yaitu pemindahan sedikit materi genetik (DNA) dari bakteri satu ke bakteri yang lain. Proses transformasi dapat dilihatberikut ini.
2. Transduksi,
yaitu pemindahan materi genetik dari bakteri satu ke bakteri yang lain melalui perantara bakteriofage.
3. Konjugasi, yaitu pemindahan materi genetik (DNA) dari bakteri satu ke bakteri lain yang berdekatan secara langsung melalui jembatan sitoplasma.


Struktur Bakteri :
  1. Flagela, Berfungsi untuk bergerak
  2. Dinding sel,Fungsi untuk melindungi sel
  3. Membran sel,tersusun dari lemak dan protein, bersifat semipermiabel dan berfungsi mengatur keluar masuknya zat keluar dan ke dalam sel
  4. Mesosom, merupakan penonjolan membran sel ke arah dalam atau sitoplasma dan berfungsi untuk menyediakan energi bagi bakteri
  5. Lembar fotosintetik, khusus dijumpai pada bakteri yang berfotosintesis. Berfungsi untuk fotosintesis
  6. Sitoplasma, sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi metabolisme, tersusun dari koloid yang mengandung berbagai malekul organik seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral, ribosom, DNA dan enzim-enzim.
  7. DNA, Deoxyribonucleic acid (DNA) merupakan materi genetik bakteri, merupakan zat pengontrol sintesis protein bakteri dan merupakanzat pembawa sifat.
  8. Plasmid, merupakan DNA nonkromosom sirkuler. Plasmid mengandung gen-gen tertentu misalnya gen kebal antibiotik, gen patogen.
  9. Ribosom, merupakan organel yang berfungsi dalam sintesis protein
  10. Pili, beberapa bakteri memiliki pili, yaitu benang pendek yang berfungsi untuk alat pelekat dengan bakteri lain atau dengan bahan makanannya.
  11. Endospora
Peranan Bakteri :
  1. Sebagai sumber makanan alternatif protein tinggi, yaitu Spirulina
  2. Meningkatkan kesuburan tanah, yaitu ganggang yang mampu melakukan fiksasi nitrogen. Misalnya: Nostoc, Gleocapsa. Selain itu juga ada Anabaena azollae yang bersimbiosis dengan paku air Azolla pinnata.


Daftar Pusaka
http://leokaratama.blogspot.com/2012/10/tentang-archaebacteria-dan-eubacteria.html
http://rumushitung.com/2013/07/15/archaebacteria-dan-eubacteria/
http://www.zonapelajar.com/2013/06/ciri-ciri-archaebacteria-bentuk-dan.html
http://aslam02.wordpress.com/materi/biologi-kelas-x/archaebakteria-eubacteria/eubacteria/klasifikasi-eubacteria/




Tidak ada komentar:

Posting Komentar